Mengenal Branchless Banking dan E-Money.
No HP Kita Bisa Jadi No Rekening Bank |
Salam sobat blogger, Zaman memang sudah berubah seiring era informasi menggantikan era industri, dimana informasi dewasa ini menjadi sangat mudah didapat, transaksi elektronik yang sudah familiar di masyarakat, toko online/ website jasa layanan yang berani beriklan di televisi-televisi dengan dana yang tidak sedikit dan apakah mereka mendapat feedback dari iklan tersebut? Tentunya karena mereka melihat sebuah peluang yang sangat besar pada dunia maya/ online mereka berani melakukan itu. Seperti kutipan berita berikut:
Layanan branchless banking hasil konsorsium tiga operator seluler bersama Bank Mandiri yang diluncurkan dengan nama Rekening Hape, diyakini tidak akan membunuh layanan e-money yang sudah ada. Kenapa?
"Karena ada perbedaan segmen pasar. Rekening Hape bakal mengincar pasar di daerah pinggiran kota. Sementara e-money mengincar pengguna smartphone di perkotaan," kata Group Head Mobile Financial Services Indosat, Randy Pangalela.
Indosat sendiri telah menerbitkan e-money yang diberi nama Dompetku. Sejauh ini layanan itu telah memiliki 1,5 juta pelanggan. Operator lain seperti Telkomsel juga menggelar layanan e-money dengan brand T-cash, dan XL Axiata dengan XL Tunai
Ketiganya sepakat menargetkan Rekening Hape lebih menyasar segmen pasar di daerah yang warganya tidak memiliki rekening bank dan masih menggunakan ponsel basic maupun feature phone yang masih mendominasi 70% pasar.
Sejak akhir Maret lalu hingga April 2015 ini, Rekening HP baru tersedia di kota Garut, Tasikmalaya, dan Bandung, Jawa Barat. Rencananya layanan ini akan diperluas ke kota lain.
Rekening Hape memanfaatkan nomor telepon seluler nasabah sebagai nomor rekening. Para agen yang telah ditunjuk akan menjadi perpanjangan tangan bank di desa untuk menjangkau nasabah. Nasabah juga dapat tarik tunai tabungannya dari mesin ATM Bank Mandiri dan jaringan ATM Bersama. (dikutip: inet.detik.com)
"Meniadakan Batas Akses Layanan Perbankan" Bank Sinarmas, Buka tabungan via online . Oleh
: Arianto Muditomo seorang Praktisi
Perbankan dalam blognya muditomo.blogspot.com menjelaskan bahwa keberagaman e-channel yang telah disediakan, meliputi automatic teller machine (ATM), point
of sales (POS) device/ electronic
data capture (EDC), phone banking,
internet banking dan mobile banking telah semakin akrab digunakan.
Pengguna dan jumlah transaksi melalui e-channel
ini bertumbuh sangat pesat. Pertumbuhan ini didukung pula dengan semakin murahnya
akses jaringan komunikasi data yang sangat dominan perannya dalam e-channel ini.
Pada tahun 2013 Bank Indonesia akan menyiapkan
kebijakan dan peraturan kegiatan operasional branchless banking atau konsep perbankan tanpa cabang melalui teknologi
informasi ataupun kerjasama dengan industri lain, dengan maksud untuk meningkatkan
akses masyarakat yang selama ini belum terjangkau lembaga keuangan.
Meskipun saat ini pada dasarnya bank-bank telah
mengoperasikan beberapa konsep branchless
banking, tidak ayal rencana penerbitan PBI dimaksud menuntut perbankan untuk
lebih mempersiapkan infrastruktur dan sumber dayanya dalam hal pengoperasian branchless banking secara lebih jelas dan
lengkap.
Peran
Perbankan Dalam Branchless Banking
Dengan semakin beragamnya access channel layanan perbankan yang tidak
melalui cabang, bukan berarti bisnis perbankan menjadi hilang atau tidak diperlukan
lagi. Peran perbankan dalam konsep branchless
banking tetaplah dominan, yaitu sebagai:
- Holding float
Bank akan memelihara rekening
dan/atau mengelola pembayaran penyedia layanan dan juga penerbit e-money. Potensi floating fund dari kegiatan ini
adalah sangat besar.
Bank dapat pula berperan langsung
(atau bekerjasama dengan institusi lain seperti perusahaan telekomunikasi,
perusahaan pengiriman/pos) sebagai penerbit e-money. - Issuing e-money
- Rent a BIN
Bank dapat menyewakan BIN
(bank identification number) yang
dimilikinya kepada penerbit e-money
untuk memberikan akses yang lebih luas pada system pembayaran nasional/global.
- Payment business
Sebagaimana lazimnya bisnis
bank, bank tentu saja dapat berperan sebagai agen pembayaran bagi agen dan jaringan
agen.
- Set-up an additional channels
Bank dapat pula melakukan inisiasi
pengembangan jaringan agen (melalui aliansi strategis) dengan maksud menyediakan tambahan access channel bagi nasabahnya.
- Set-up a growth channel
Selain memberikan tambahan
access channel bagi nasabahnya, dalam
hal ini bank dapat pula melakukan inisiasi pengembangan jaringan agen (melalui aliansi
strategis) dengan maksud menjangkau pasar
yang belum terjangkau sebelumnya, baik karena kondisi geografis ataupun karena
alasan lain.
Pada titik tertinggi sebuah
aliansi strategis, bank dapat menjalankan fungsi utamanya (sesuai core competency-nya) sebagai aggregator manajemen likuiditas agen dan
jaringan agen sekaligus sebagai sentra penyelesaian pembayaran.
- Super Agent
Dengan beragamnya peran bank dalam branchless banking ini, fokus bank
sebagai financial intermediary justru
semakin meluas, sehingga “kendaraan” untuk meningkatkan financial inclusion akan semakin beragam pula. Oleh karena itu pada
akhirnya konsep branchless bank ini akan
meniadakan batas akses layanan perbankan.
Semoga bermanfaat