Fakta Tentang Uang
Uang merupakan alat untuk menukar barang/ transaksi jual beli yang sejatinya terbuat dari emas dan perak, namun di awal abad 19 melalui Konferensi Bretton Woods tahun 1944 oleh 29 negara telah melakukan larangan penggunaan mata uang emas dan perak di seluruh dunia dan diganti dengan uang kertas. Melalui perjanjian Konferensi Bretton Woods ini disepakati untuk 1 ons emas dijadikan jaminan untuk mencetak uang kertas sebanyak 35 US dolar.
Perjanjian bretton wood ini berakhir pada tahun 1971 ketika krisis kepercayaan masyarakat internasional terhadap US Dollar, dimana dolar yang beredar lebih banyak dari cadangan emas yang tersedia, seperti dikutip Wikipedia bahwa presiden amerika serikat melalui dekrit presiden nixon bahwa US Dollar tidak lagi di backup dengan emas.
Walaupun demikian mata uang US Dollar tetap menjadi mata uang internasional dengan di backup oleh minyak dunia yang mendapat dukungan dengan kesepakatan dari negara pengekspor minyak OPEC untuk menjual minyak melalui US Dollar atau yang lebih dikenal sebagai petro dollar.
Uang elektronik pengganti uang kertas
Hari ini adalah masa transisi besar-besaran dimana uang elektronik akan segera menggantikan mata uang kertas sebagaimana mata uang kertas dahulu telah menggantikan uang emas dan perak. Rapuhnya sistem keuangan dengan model mata uang (currency) yang berbeda dengan uang sebenarnya menjadi keniscayaan untuk uang elektronik menjadi penggantinya. Mata uang memiliki nilai yang berbeda untuk setiap negara sedangkan uang seharusnya memiliki nilai yang sama dimanapun dia berada karena memiliki integritas pada nilai intrinsik yang ada di dalamnya.
Di Indonesia awal tahun 2018 ini bank Indonesia telah memberlakukan sebuah logo untuk seluruh produk uang digital dengan nama gerbang pembayaran nasional GPN yang bergambar burung garuda. Dengan logo ini semua uang digital yang dikeluarkan oleh bank dan perusahaan yang memiliki lisensi dari Bank Indonesia akan dapat saling menggunakan perangkat seperti ATM dan mesin EDC, sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk top up saldo maupun bertransaksi.
Seperti telah kita ketahui bersama penggunaan Layanan Umum seperti transportasi, tempat wisata dan tempat layanan publik lainnya kelas di program berbasis uang elektronik. Contoh untuk transportasi adalah penggunaan uang elektronik commuter Line, transjakarta dan yang terbaru di Jakarta adalah naik angkot juga akan menggunakan kartu uang elektronik. Tempat wisata yang dikelola oleh pemerintah juga telah difungsikan menggunakan sistem kartu uang elektronik sebagai tiket masuk dan pembayaran di dalamnya.
Jika kita melihat dari negara-negara yang sudah lebih dulu menggunakan uang elektronik ini, maka semua aktivitas transaksi mulai dari pedagang kaki lima semua akan menggunakan sistem pembayaran ini dan semua uang kertas akan ditarik secara bertahap. Hal ini sudah terjadi di sebagian wilayah China dan India.
Lantas Apa konsekuensi dari sebuah perubahan yang sangat signifikan ini? Dalam artikel sebelumnya "Mondex, Emoney Generasi Berikutnya" yang pernah saya tulis dalam blog ini, ada kemungkinan bahwa uang elektronik yang hari ini masih dalam bentuk kartu maupun aplikasi smartphone akan diintegrasikan ke dalam sebuah chip yang akan digunakan untuk melakukan semua transaksi keuangan baik pembayaran ataupun pembelian. Hal yang paling mungkin terjadi ketika sistem ini sudah berjalan seluruhnya adalah tidak ada transaksi yang tidak tercatat (anonim), jadi semua transaksi akan dapat ditelusuri jejak riwayatnya dari mana uang itu datang dan kemana uang itu dibelanjakan oleh seseorang sehingga sistem keuangan ini dapat mengontrol semua orang bahkan untuk dapat membekukan rekeningnya dengan mudah jika dianggap perlu.
Itulah beberapa fakta dan kemungkinan yang akan terjadi ketika sistem keuangan ini sepenuhnya kita gunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua tentang perkembangan dunia digital saat ini, sehingga kita bisa melihat kedepan dan mempersiapkan diri untuk menyambut era baru tersebut dengan sebaik-baik. Share Jika menurut anda bermanfaat..
Di Indonesia awal tahun 2018 ini bank Indonesia telah memberlakukan sebuah logo untuk seluruh produk uang digital dengan nama gerbang pembayaran nasional GPN yang bergambar burung garuda. Dengan logo ini semua uang digital yang dikeluarkan oleh bank dan perusahaan yang memiliki lisensi dari Bank Indonesia akan dapat saling menggunakan perangkat seperti ATM dan mesin EDC, sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk top up saldo maupun bertransaksi.
Seperti telah kita ketahui bersama penggunaan Layanan Umum seperti transportasi, tempat wisata dan tempat layanan publik lainnya kelas di program berbasis uang elektronik. Contoh untuk transportasi adalah penggunaan uang elektronik commuter Line, transjakarta dan yang terbaru di Jakarta adalah naik angkot juga akan menggunakan kartu uang elektronik. Tempat wisata yang dikelola oleh pemerintah juga telah difungsikan menggunakan sistem kartu uang elektronik sebagai tiket masuk dan pembayaran di dalamnya.
Jika kita melihat dari negara-negara yang sudah lebih dulu menggunakan uang elektronik ini, maka semua aktivitas transaksi mulai dari pedagang kaki lima semua akan menggunakan sistem pembayaran ini dan semua uang kertas akan ditarik secara bertahap. Hal ini sudah terjadi di sebagian wilayah China dan India.
Lantas Apa konsekuensi dari sebuah perubahan yang sangat signifikan ini? Dalam artikel sebelumnya "Mondex, Emoney Generasi Berikutnya" yang pernah saya tulis dalam blog ini, ada kemungkinan bahwa uang elektronik yang hari ini masih dalam bentuk kartu maupun aplikasi smartphone akan diintegrasikan ke dalam sebuah chip yang akan digunakan untuk melakukan semua transaksi keuangan baik pembayaran ataupun pembelian. Hal yang paling mungkin terjadi ketika sistem ini sudah berjalan seluruhnya adalah tidak ada transaksi yang tidak tercatat (anonim), jadi semua transaksi akan dapat ditelusuri jejak riwayatnya dari mana uang itu datang dan kemana uang itu dibelanjakan oleh seseorang sehingga sistem keuangan ini dapat mengontrol semua orang bahkan untuk dapat membekukan rekeningnya dengan mudah jika dianggap perlu.
Itulah beberapa fakta dan kemungkinan yang akan terjadi ketika sistem keuangan ini sepenuhnya kita gunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua tentang perkembangan dunia digital saat ini, sehingga kita bisa melihat kedepan dan mempersiapkan diri untuk menyambut era baru tersebut dengan sebaik-baik. Share Jika menurut anda bermanfaat..