computational thinking |
Koding merupakan sebuah kegiatan yang mengajarkan seseorang untuk membuat program komputer. Koding bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk anak-anak.
Mempelajari koding memiliki banyak manfaat bagi anak-anak.
Di antaranya adalah membantu anak-anak untuk memahami cara kerja komputer dan
teknologi, serta membantu mereka mengembangkan kemampuan logika dan pemecahan
masalah. Koding juga dapat membantu anak-anak menjadi lebih kreatif dan
terbiasa dengan teknologi yang terus berkembang.
Untuk mempelajari koding, anak-anak dapat memulainya dengan
menggunakan bahasa pemrograman yang mudah dipahami, seperti Scratch. Scratch
adalah sebuah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Massachusetts Institute
of Technology (MIT) yang dirancang khusus untuk anak-anak dan orang awam.
Dengan Scratch, anak-anak dapat membuat game, animasi, dan aplikasi interaktif
dengan mudah.
Selain Scratch, anak-anak juga bisa mempelajari bahasa
pemrograman lainnya seperti Python, Java, atau C++. Ada banyak sumber belajar
koding yang tersedia secara gratis di internet, seperti tutorial online, video
pembelajaran, dan forum diskusi. Anak-anak juga bisa belajar koding di sekolah
atau di kelas koding yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga.
Koding bisa menjadi hobi yang menyenangkan bagi anak-anak.
Selain itu, mempelajari koding juga dapat membantu anak-anak mengembangkan
kemampuan yang berguna di masa depan, terutama di era digital yang semakin
berkembang ini. Jadi, jangan ragu untuk memperkenalkan koding kepada anak-anak
Anda dan memberikan mereka kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kemampuan
tersebut.
Koding Mengajarkan Anak Bagaimana Tentang Berfikir Komputasi / Computional Thinking
Computational thinking adalah kemampuan untuk memecahkan
masalah dan membuat keputusan dengan menggunakan pendekatan yang sama seperti
yang digunakan oleh komputer. Ini merupakan kemampuan yang penting untuk
memahami dan menggunakan teknologi secara efektif, terutama di era digital saat
ini.
Computational thinking terdiri dari beberapa komponen utama,
yaitu:
- Abstraction: Mampu mengelompokkan informasi yang berkaitan dan mengabaikan informasi yang tidak relevan.
- Decomposition: Mampu memecah masalah besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah ditangani.
- Pattern recognition: Mampu mengenali pola-pola yang terjadi secara berulang dan menggunakannya untuk memecahkan masalah.
- Algorithmic thinking: Mampu menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah dengan tepat.
- Evaluation: Mampu mengevaluasi keputusan yang diambil dan mencari cara untuk meningkatkan solusi yang telah ditemukan.
Computational thinking dapat diajarkan kepada anak-anak
melalui berbagai kegiatan yang menggunakan teknologi, seperti pemrograman,
robotika, dan data science. Kemampuan computational thinking akan sangat
berguna bagi anak-anak di masa depan, terutama di era yang semakin tergantung
pada teknologi. Jadi, tidak ada salahnya untuk memperkenalkan anak-anak dengan
computational thinking dan memberikan mereka kesempatan untuk belajar dan
berlatih kemampuan tersebut.
Contohnya, jika seorang anak ingin memecahkan masalah
membuat laporan keuangan untuk sebuah perusahaan, ia dapat menggunakan
computational thinking dengan cara:
- Decomposition: Memecah masalah menjadi beberapa bagian, misalnya mengelompokkan transaksi keuangan menjadi pemasukan dan pengeluaran.
- Pattern recognition: Mencari pola-pola dalam transaksi keuangan, misalnya mengelompokkan transaksi menurut jenis atau mencari transaksi yang sering terjadi.
- Abstraction: Menyederhanakan masalah dengan hanya menyimpan informasi yang penting, misalnya hanya menyimpan jumlah dan tanggal dari setiap transaksi.
- Algorithmic thinking: Menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat laporan keuangan, misalnya menghitung jumlah pemasukan dan pengeluaran, lalu menghitung laba atau rugi.
- Evaluation: Mengevaluasi laporan keuangan yang telah dibuat dan mencari cara untuk meningkatkannya, misalnya dengan menambahkan tabel atau grafik untuk mempermudah pemahaman.
Dengan memahami dan menerapkan computational thinking,
anak-anak dapat memecahkan masalah dengan cara yang sama seperti yang dilakukan
oleh komputer, yaitu dengan memecahkan masalah menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil, mencari pola-pola yang terjadi secara berulang, menyederhanakan masalah,
menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan, dan mengevaluasi keputusan yang
diambil. Kemampuan ini akan sangat berguna bagi anak-anak di masa depan, terutama
di era yang semakin tergantung pada
teknologi.
Kemampuan computational thinking juga dapat diterapkan di
berbagai bidang, seperti pemrograman, robotika, data science, dan lainnya.
Anak-anak yang memahami computational thinking akan lebih mudah memahami cara
kerja komputer dan teknologi lainnya, serta lebih mudah mengembangkan aplikasi
atau sistem yang berguna.
Untuk membantu anak-anak memahami computational thinking,
orang tua atau guru dapat memberikan berbagai kegiatan yang menantang anak-anak
untuk memecahkan masalah dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh
komputer. Contohnya, memberikan anak-anak puzzle yang harus diselesaikan dengan
mencari pola-pola yang terjadi secara berulang, atau memberikan anak-anak
permasalahan yang harus diselesaikan dengan memecahkannya menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil.
Jadi, computational thinking merupakan kemampuan yang
penting bagi anak-anak di era digital saat ini. Dengan memahami dan menerapkan
computational thinking, anak-anak akan lebih mudah memahami cara kerja
teknologi dan lebih mudah mengembangkan aplikasi atau sistem yang berguna di
masa depan.
Media Pembelajaran Koding Anak Di Code.Org Gratis
Code.org adalah sebuah lembaga yang fokus pada pembelajaran
koding dan teknologi untuk anak-anak. Code.org didirikan pada tahun 2013 dengan
tujuan untuk membantu anak-anak memahami cara kerja teknologi dan membantu mereka
mengembangkan kemampuan pemrograman.
Code.org menyediakan berbagai sumber belajar koding yang
gratis dan mudah dipahami, seperti tutorial online, video pembelajaran, dan
latihan interaktif. Code.org juga menyelenggarakan kelas koding di
sekolah-sekolah dan menyediakan program pembelajaran tingkat lanjut bagi
anak-anak yang telah memahami dasar-dasar pemrograman.
Code.org telah berhasil mengajarkan koding kepada jutaan
anak di seluruh dunia, dan telah mendorong lebih banyak sekolah untuk
menyertakan pembelajaran koding dalam kurikulum sekolah. Code.org juga telah
bekerja sama dengan berbagai perusahaan teknologi terkemuka untuk mendukung
program pembelajarannya.
Jadi, Code.org merupakan sumber belajar koding yang sangat
berguna bagi anak-anak yang ingin mempelajari koding dan teknologi. Dengan
menggunakan sumber belajar yang disediakan oleh Code.org, anak-anak dapat
belajar koding dengan mudah dan mengembangkan kemampuan yang berguna di masa
depan.
Untuk tutorial menggunakan web ini untuk belajar koding
silakan ikuti channel youtube @videopembelajaran
Koding Anak Bisa Dimasukan Di Pembelajaran TIK di Sekolah Pada Kurikulum Merdeka
Pembelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) adalah
kegiatan yang mempelajari tentang teknologi informasi dan komunikasi, termasuk
cara menggunakan komputer dan aplikasi yang ada. Pembelajaran TIK merupakan
kegiatan yang penting bagi anak-anak di era digital saat ini, karena teknologi
informasi dan komunikasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
sehari-hari.
Pembelajaran TIK bisa dilakukan di sekolah maupun di luar
sekolah. Di sekolah, pembelajaran TIK biasanya terdapat dalam mata pelajaran
TIK atau mata pelajaran lain yang terkait dengan teknologi, seperti pemrograman,
robotika, dan lainnya. Di luar sekolah, anak-anak juga bisa belajar TIK melalui
kelas-kelas komputer yang diselenggarakan oleh lembaga atau melalui tutorial
online dan video pembelajaran yang tersedia secara gratis di internet.
Pembelajaran TIK bisa dilakukan dengan berbagai cara,
seperti:
- Menggunakan komputer dan aplikasi yang ada untuk membuat dokumen, presentasi, dan lainnya.
- Belajar pemrograman dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sesuai, seperti Scratch, Python, Java, atau C++.
- Belajar robotika dengan menggunakan perangkat yang disediakan, seperti Lego Mindstorms atau Raspberry Pi.
- Menggunakan teknologi untuk menyelesaikan masalah yang ada, seperti membuat aplikasi atau sistem yang berguna.
Pembelajaran TIK bisa menjadi hobi yang menyenangkan bagi
anak-anak. Selain itu, pembelajaran TIK juga dapat membantu anak-anak
mengembangkan kemampuan yang berguna di masa depan, terutama di era digital
yang semakin berkembang ini. Jadi, jangan ragu untuk memperkenalkan TIK kepada
anak-anak Anda dan memberikan mereka kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kemampuan tersebut.
Selain itu, pembelajaran TIK juga dapat membantu anak-anak
memahami cara kerja teknologi dan membantu mereka menjadi lebih terbiasa dengan
teknologi. Anak-anak yang terbiasa dengan teknologi akan lebih mudah memahami
cara kerja teknologi di masa depan dan lebih mudah mengembangkan aplikasi atau
sistem yang berguna.
Jadi, pembelajaran TIK merupakan kegiatan yang sangat
berguna bagi anak-anak di era digital saat ini. Dengan memahami dan menguasai
TIK, anak-anak akan lebih mudah memahami cara kerja teknologi dan lebih mudah
mengembangkan aplikasi atau sistem yang berguna di masa depan.
Pembelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang
mencakup computational thinking merupakan kegiatan yang mempelajari tentang
teknologi informasi dan komunikasi, termasuk cara menggunakan komputer dan
aplikasi yang ada serta memecahkan masalah dan membuat keputusan dengan
menggunakan pendekatan yang sama seperti yang digunakan oleh komputer.
Pembelajaran TIK yang mencakup computational thinking bisa
dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah. Di sekolah, pembelajaran TIK
biasanya terdapat dalam mata pelajaran TIK atau mata pelajaran lain yang
terkait dengan teknologi, seperti pemrograman, robotika, dan lainnya. Di luar
sekolah, anak-anak juga bisa belajar TIK dan computational thinking melalui
kelas-kelas komputer yang diselenggarakan oleh lembaga atau melalui tutorial
online dan video pembelajaran yang tersedia secara gratis di internet.
Pembelajaran TIK yang mencakup computational thinking bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
- Menggunakan komputer dan aplikasi yang ada untuk membuat dokumen, presentasi, dan lainnya serta memecahkan masalah yang ada dengan menggunakan pendekatan yang sama seperti yang digunakan oleh komputer.
- Belajar pemrograman dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sesuai, seperti Scratch, Python, Java, atau C++, serta memecahkan masalah yang ada dengan menggunakan pendekatan yang sama seperti yang digunakan oleh komputer.
- Belajar robotika dengan menggunakan perangkat yang disediakan, seperti Lego Mindstorms atau Raspberry Pi, serta memecahkan masalah yang ada dengan menggunakan pendekatan yang sama seperti yang digunakan oleh komputer.
- Menggunakan teknologi untuk menyelesaikan masalah yang ada, seperti membuat aplikasi atau sistem yang berguna, dengan menggunakan pendekatan yang sama seperti yang digunakan oleh komputer.
Pembelajaran TIK yang mencakup computational thinking bisa
menjadi hobi yang menyenangkan bagi anak-anak. Selain itu, pembelajaran TIK
juga dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan yang berguna di masa
depan, terutama di era digital yang semakin berkembang ini. Kemampuan
computational thinking yang dimiliki oleh anak-anak juga dapat membantu mereka
memahami cara kerja teknologi dan lebih mudah mengembangkan aplikasi atau
sistem yang berguna di masa depan. Jadi, jangan ragu untuk memperkenalkan TIK
dan computational thinking kepada anak-anak Anda dan memberikan mereka
kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kemampuan tersebut.